Pelatihan pembuatan olahan pangan untuk kesehatan  keluarga dan pencegahan stunting di Kabupaten Mojokerto Open Access

Authors

  • Anita Anita 1 ,  Rakhmad Wahyudi 2 ,  Ismi Yayuk Rakhmawati 3 ,  B.E Imaduddin 4 Nuril Ahmad 5
Published online: 17 Jun 2025

Abstract

Menumbuhkembangkan kesadaran  masyarakat serta berperan aktif dan bertanggung jawab dalam  pelaksanaan pengolahan pangan, gizi dan kesehatan merupakan langkah utama yang harus dimulai. Secara operasional, ditingkat desa atau kelurahan, upaya untuk meningkatkan kesehatan  keluaga dapat  melalui ibu-Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dimana peran seorang ibu didalam suatu rumah adalah merencanakan dan mengolah sumber makanan untuk kesehatan keluarga sedangkan dalam hal penurunanan angka stunting, dapat melalui oleh kader kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Metode pelatihan pada pelatihan kader dalam pengolahan pangan untuk kesehatan keluarga dan pencegahan stunting digunakan adalah ceramah, diskusi, dan simulasi. Materi tentang olahan pangan akan disampaikan secara ceramah oleh narasumber dan didalam diskusi akan di praktekan secara langsung pembuatan pangan untuk kesehatan keluarga dan pencegahan stunting. Kegiatan Pengabdian ini mendapatkan respon positif dengan dibuktikannya peserta aktif bertanya dan ikut serta praktik. Kegiatan Pengabdian ni diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan Ibu PKK dan Kader posyandu dengan praktik di rumah masing masing denga hrapan meingkatnya kesadaran menu keluarga terhadap kesehatan.

 

References

[1] A. Ernawati, “Gambaran Penyebab Balita Stunting di Desa Lokus Stunting Kabupaten Pati,” JL, vol. 16, no. 2, hlm. 77–94, Des 2020, doi: 10.33658/jl.v16i2.194. DOI: https://doi.org/10.33658/jl.v16i2.194

[2] D. Amirul, E. Elyasari, dan A. Arsulfa, “Temuan dari Survei Sosial Ekonomi Indonesia dan Survei Status Gizi Indonesia pada Faktor yang Mempengaruhi Prevalensi Stunting,” Jurnal Penelitian, vol. 15, no. 2, 2023.

[3] D. A. Ilmani dan S. Fikawati, “Nutrition Intake as a Risk Factor of Stunting in Children Aged 25–30 Months in Central Jakarta, Indonesia,” Jgizipangan, vol. 18, no. 2, hlm. 117–126, Jul 2023, doi: 10.25182/jgp.2023.18.2.117-126. DOI: https://doi.org/10.25182/jgp.2023.18.2.117-126

[4] A. J. Pitoyo, A. Saputri, R. E. Agustina, dan T. Handayani, “Analysis of Determinan of Stunting Prevalence among Stunted Toddlers in Indonesia,” J Populasi, vol. 30, no. 1, hlm. 36, Jun 2022, doi: 10.22146/jp.75796. DOI: https://doi.org/10.22146/jp.75796

[5] R. A. Pratiwi, “Pengolahan Ubi Jalar Menjadi Aneka Olahan Makanan : Review,” JT, vol. 11, no. 2, hlm. 42–50, Des 2020, doi: 10.47687/jt.v11i2.112. DOI: https://doi.org/10.47687/jt.v11i2.112

[6] Rosida dan R. Wairooy, “PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DESA KEMBANG BELOR, PACET, MOJOKERTO MELALUI PEMANFAATAN JAGUNG UNGU MENJADI MINUMAN PROBIOTIK ‘YOGURT,’” Jurnal Pengabdian Masyarakat (ENVIRONATION), 2024, [Daring]. Tersedia pada: https://environation.upnjatim.ac.id/index.php/environation

[7] I. I. Arief dan E. Taufik, “FORMULASI YOGHURT PROBIOTIK KARBONASI DAN POTENSI SIFAt FUNGSIONALNYA,” Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, vol. 02, no. 1, hlm. 213–218, 2014.

Permission is granted subject to the terms of the License under which the work was published. Permission will be required if your reuse is not covered by the terms of the License.

How to Cite

[1]
A. Anita, R. Wahyudi, I. Y. Rakhmawati, B. . Imaduddin, and N. Ahmad, “Pelatihan pembuatan olahan pangan untuk kesehatan  keluarga dan pencegahan stunting di Kabupaten Mojokerto”, J Hasil Inovasi Masy, vol. 4, no. 2, Jun. 2025, doi: 10.70310/jhim.2025.03021273.

Downloads

Download data is not yet available.

Categories